KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.Wr.wb.
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah S.W.T, bahwa dengan rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga tercurah kepada junjungan nabi besar Muhammad S.A.W.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas agama islam. Tak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah agama islam yang telah memberikan
segudang ilmu dan bimbingannya.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.Semoga makalah ini
bermanfaat untuk kita semua.Amin.
Wassalamualaikum
wr.wb
Bogor, Mei 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
1.
Kata Pengantar............................................................................................................................................ I
2.
Daftar Isi.......................................................................................................................................................... II
3.
Definisi Tarbiyah ...................................................................................................................................... 1
4.
Alasan Perlu Tarbiyah............................................................................................................................ 2
5.
Peranan Tarbiyah Dalam Kehidupan........................................................................................... 3
6.
Ciri-ciri Tarbiyah........................................................................................................................................ 3
7.
Tujuan Tarbiyah........................................................................................................................................ 4
8.
Penutup............................................................................................................................................................ 5
A.
Definisi
Tarbiyah
Ada beberapa
kata dalam bahasa arab yang searti dan senada dengan kata tarbiyah yaitu :
ziyadah (penambahan), nas’ah (pertumbuhan), taghdiyyah (pemberian gizi),
ri’ayah (pemeliharaan) dan muhafazhah (penjagaan).
Atau bila
dilihat dari kaidah ilmu nahu berasal dari kata raba-yarbu (tumbuh berkembang),
rabiya-yarba (tumbuh secara alami) dan rabba-yarubbu (memperbaiki,
meningkatkan).
Pendidikan
merupakan kata kunci untuk setiap manusia agar ia mendapatkan ilmu. Hanya
dengan pendidikanlah ilmu akan didapat dan diserap dengan baik. Tak heran bila
kini pemerintah mewajibkan program belajar 9 tahun agar masyarakat menjadi
pandai dan beradab. Pendidikan juga merupakan metode pendekatan yang sesuai
dengan fitrah manusia yang memiliki fase tahapan dalam pertumbuhan.
Pendidikan
Islam memiliki 3 (tiga) tahapan kegiatan, yaitu: tilawah (membacakan ayat
Allah), tazkiyah (mensucikan jiwa) dan ta’limul kitab wa sunnah (mengajarkan al
kitab dan al hikmah). Pendidikan dapat merubah masyarakat jahiliyah menjadi
umat terbaik disebabkan pendidikan mempunyai kelebihan. Pendidikan mempunyai
ciri pembentukan pemahaman Islam yang utuh dan menyeluruh, pemeliharaan apa
yang telah dipelajarinya, pengembangan atas ilmu yang diperolehnya dan agar
tetap pada rel syariah. Hasil dari pendidikan Islam akan membentuk jiwa yang tenang,
akal yang cerdas dan fisik yang kuat serta banyak beramal.
Pendidikan
Islam berpadu dalam pendidikan ruhiyah, fikriyah (pemahaman/pemikiran) dan
amaliyah (aktivitas). Nilai Islam ditanamkan dalam individu membutuhkan
tahpan-tahapan selanjutnya dikembangkan kepada pemberdayaan di segala sektor
kehidupan manusia. Potensi yang dikembangkan kemudian diarahkan kepada
pengaktualan potensi dengan memasuki berbagai bidang kehidupan. (QS. Ali Imran
(3) : 103)
Pendidikan
yang diajarkan Allah SWT melalui Rasul-Nya bersumber kepada Al Qur’an sebagai
rujukan dan pendekatan agar dengan tarbiyah akan membentuk masyarakat yang
sadar dan menjadikan Allah sebagai Ilah saja.
Kehidupan
mereka akan selamat di dunia dan akhirat. Hasil ilmu yang diperolehnya adalah
kenikmatan yang besar, yaitu berupa pengetahuan, harga diri, kekuatan dan
persatuan.
B. Alasan Perlu Tarbiyah :
Tujuan
utama dalam pendidikan Islam adalah agar manusia memiliki gambaran tentang
Islam yang jelas, utuh dan menyeluruh.
Interaksi
di dalam diri ini memberi pengaruh kepada penampilan, sikap, tingkah laku dan
amalnya sehingga menghasilkan akhlaq yang baik. Akhlaq ini perlu dan harus
dilatih melalui latihan membaca dan mengkaji Al Qur’an, sholat malam, shoum
(puasa) sunnah, berhubungan kepada keluarga dan masyarakat. Semakin sering ia
melakukan latihan, maka semakin banyak amalnya dan semakin mudah ia melakukan
kebajikan. Selain itu latihan akan menghantarkan dirinya memiliki kebiasaan
yang akhirnya menjadi gaya hidup sehari-hari.
DARI ASPEK INTERNAL AJARAN ISLAM
Ar-Rasul
membimbing umat manusia untuk keluar dari kebodohan.Dengan ciri-ciri :
kebodohan (ajahl), kehinaan (Dzillah), kemiskinan (faqr) dan perpecahan
(tanafur).
Kondisi umat
Islam sekarang tidak memahami Islam itu sendiri sehingga akhirnya terjebak
dalam kondisi kejahiliyahan modern dengan kesesatan yang lebih dahsyat dan
nyata (QS.3:164) sehingga umat Islam berada pada tahap pengkeroposan yang
diakibatkan oleh : a). kecintaan pada dunia yang berlebihan dan takut mati. b).
saling berpecah belah c). mengkotak-kotakan ajaran Islam d). penyimpangan
ajaran Islam seperti meng-sipilis-mekan (sekularesme,pluralisme dan
liberalisme) Islam e). terbelenggu sinkritisme berbau TBC (tahayul, bid’ah
& churofat) f). meninggalkan jihad.
Jalan keluar
dari kesesatan salah satunya melalui pembinaan yang didalamnya diajarkan
tilawah (dibaca & dibacakan), tazkiyah (pembersihan diri) dan ta’limul
kitab wal hikmah (belajar Al-qur’an dan hadits) (QS. 2:151). Sehingga akan
memperoleh nikmat yang akan mengantarkan kepada khoiru ummah (QS.3:110) dengan
ciri-ciri : berpengetahuan (ilmu), terhormat (izzah), kekayaan (ghina) dan
persaudaraan (ukhuwah).
DARI ASPEK INDIVIDU.
DARI ASPEK INDIVIDU.
Hakikat jiwa
yang membutuhkan pembinaan (QS.91:8-10), hakikat jiwa tersebut menghadapi
persoalan : secara fitrah jiwa yang pada dirinya terdapat kecenderungan kepada
taqwa dan kecenderungan kepada dosa.
Adanya musuh
bebuyutan (2:168-169) yang tidak hanya membuat perencanaan yang matang tapi
juga merealisasikan (5:82) yang keduanya bagian dari langkah syetan (35: 6).
Untuk menangkal serangan musuh diperlukan amal jama’i dikalangan kaum muslimin
tak akan terjadi kecuali jika didahului oleh tarbiyah.
C. PERANAN
TARBIYAH DALAM KEHIDUPAN
* Peranannya dalam penerapan system Islam.(4:65)
* Menjamin konsistensi muslim terhadap jamaahnya. (18:28)
* Membentuk generasi Islami, keluarga Islami dan peradaban Islami. (3:110, 2:143,3:104)
* Menumbuhkan kemakmuran yang penuh berkah (QS 7:96).
* Mewujudkan ketentraman dan kestabilan masyarakat.(QS.106:3-4, 89:27-28)
* Kebutuhan kemanusiaan.
* Kewajiban agama.(9:122,2:174, 17:36,58:11, 66:6)
D. CIRI-CIRI TARBIYAH
* Apa yang dilakukan semata-mata mencari ridho Allah dan memakmurkan bumi dengan aturan Allah (Rabbaniyah).
* Menggunakan sarana dan akhlak islami (Akhlaqiyyatu al-wasa’il).
* Pembinaan secara menyeluruh antara potensi akal, jasad dan ruh manusia (Syumuliyah)
* Peranannya dalam penerapan system Islam.(4:65)
* Menjamin konsistensi muslim terhadap jamaahnya. (18:28)
* Membentuk generasi Islami, keluarga Islami dan peradaban Islami. (3:110, 2:143,3:104)
* Menumbuhkan kemakmuran yang penuh berkah (QS 7:96).
* Mewujudkan ketentraman dan kestabilan masyarakat.(QS.106:3-4, 89:27-28)
* Kebutuhan kemanusiaan.
* Kewajiban agama.(9:122,2:174, 17:36,58:11, 66:6)
D. CIRI-CIRI TARBIYAH
* Apa yang dilakukan semata-mata mencari ridho Allah dan memakmurkan bumi dengan aturan Allah (Rabbaniyah).
* Menggunakan sarana dan akhlak islami (Akhlaqiyyatu al-wasa’il).
* Pembinaan secara menyeluruh antara potensi akal, jasad dan ruh manusia (Syumuliyah)
E. TUJUAN TARBIYAH :
Selain
merupakan kewajiban, kegiatan dididik dan mendidik adalah suatu usaha agar
dapat memiliki ma’dzirah (alasan) untuk berlepas diri bila kelak diminta
pertanggungjawaban di sisi Allah SWT yakni telah dilakukan usaha optimal untuk
memperbaiki diri dan mengajak orang lain pada kebenaran sesuai manhaj yang
diajarkan Rasulullah SAW.
Untuk
menghasilkan Pendidikan Islam yang berkesinambungan maka dibutuhkan beberapa
sarana, baik yang mendidik maupun yang dididik, yaitu:
1. Istiqomah
Setiap kita
harus istiqomah terus belajar dan menggali ilmu Allah, tak ada kata tua dalam
belajar, QS. Hud (11) : 112, QS. Al Kahfi (18) : 28
2. Disiplin
dalam tanggung jawab
Dalam
belajar tentu kita membutuhkan waktu untuk kegiatan tersebut. sekiranya salah
satu dari kita tidak hadir, maka akan mengganggu proses belajar. Apabila kita
sering bolos sekolah, apakah kita akan mendapatkan ilmu yang maksimal. Kita akan
tertinggal dengan teman-teman kita, demikian pula dengan guru, apabila ia
sering membolos tentu anak didiknya tidak akan maju karena pelajaran tidak
bertambah.
* Memahami gambaran yang jelas mengenai Islam yang sempurna dan benar.
* Membentuk kepribadian muslim secara utuh.
* Menumbuhkan harga diri dan pribadi yang tidak mudah dipecah belah
* Keimanan dan ketakwaan penduduk merupakan asas terwujudnya kemakmuran yang penuh berkah.
* Mewujudkan ketentraman dan kestabilan masyarakat.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.
ga ada daftar pustakanya ya
BalasHapusga ada daftar pustakanya ya
BalasHapus