Mengisi Relung Hati dengan Kejujuran dan Amanah. Khalifah Umar sungguh jujur dan amanah memelihara kepercayaan diberikan
rakyatnya, Ia sering kelapangan melihat situasi dan kehidupan rakyat.
Ditemuinya seorang pengembala kambing memenuhi satu bukit di Arab guna
menghidupi keluarganya. Khalifah Umar berkata kepada pengembala kambing
tersebut.
Wahai
pengembala! Saya minta satu ekor kambingmu, jawab si pengembala kambing,
kambing sebanyak ini bukan kepunyaan saya, saya hanya menjadi
pengembala, yang disebut sebagai pegawai biasa. Kata Khalifah Umar lagi,
sebanyak ini kambingmu, kapan kamu berikan hanya satu ekor buat saya,
jelas majikan kamu tidak akan tahu. Jawab si pengembala, majikan saya
memang tidak akan tahu saya memberikan satu ekor kambing kepadamu, tapi
Allah SWT, akan tahu dan melihatnya.
Saya ini
adalah Khalifahmu kata Umar bin Khatab, saya salut terhadapmu, sungguh
kuat kamu memegang ”amanah” yang salah satu sifat dari sifat Muhammad
Rasulullah SAW. Ditarik hikmah dari kisah nyata, kisah agama diatas,
seseorang pengembala kambing upahan diberi amanah, kepercayaan oleh
majikannya memelihara beribu-ribu kambing, tidak mau Ia melanggar amanah
dari majikannya, terbukti setelah di uji oleh Khalifah Umar, meminta
kambing hanya satu ekor secara jelas tidak akan diketahui majikannya.
Sungguh
ujian diberikan Khalifah Umar membikin dia salut dengan jawaban si
pengembala, yakni melanggar amanah dan korupsi. Biar orang kecil saya
adalah Islam pengikut yang Mulia Muhammad Rasulullah SAW. Tentu saya
meneladani sifat-sifat Rasul SAW. Amanah.
Saya diajarkan ada empat sifat dari Rasul SAW.
(1) Benar.
(2). Menyampaikan.
(3). Amanah.
(4). Cerdas.
(2). Menyampaikan.
(3). Amanah.
(4). Cerdas.
Bahasa
agamanya sidik, tabligh, amanah dan futanah. Dimasyarakat sifat-sifat
Rasul SAW. Yang empat itu masih ada hanya sebatas ucapan bibir, belum
kelihatan dalam ibadah sehari-hari, selaku orang yang setia terhadap
Allah dan Rasul SAW. Contoh diberi amanah orang kaya, pemimpin
setidaknya memimpin diri sendiri, amat mudah melanggar, tidak memikir
resiko selaku umat Rasul SAW. Merusak kepercayaan kepada ajaran Muhammad
SAW. Sebagai Rasul dan Nabi.
Bila
sampai dirusak, dikotori amanah, berujung rusak keimanan ke Islaman
selanjutnya. Allah SWT, tahu dan menerima ibadah bila dikerjakan secara
sempurna lahir maupun bati, disebut Iman, Islam dan Ihsan. Demi
kesempurnaan Iman, Islam dan Ihsan, wajib meneladani dan mengamalkan ke
empat dari sifat-sifat Rasul SAW tersebut. Satu dijalankan amanah saja,
umpamanya berartibelum sempurna bukti pengikut Rasulullah SAW.
Belum
sampai pada tingkat Islam yang sempurna (kaffah). Al-Quran menerangkan
“Masuklah kamu kedalam Islam secara sempurna”.(Q.S. Al-Baqrah :208).
Disadari di setiap tingkat kehidupan satu bahasa memelihara dan dapat
menunjukkan bukti sebagai umat Muhammad Rasulullah SAW. Hamba Allah SWT,
diwajibkan mengamalkan sifat-sifat yang empat, yang melekat pada diri
yang mulia Muhammad Rasul SAW. Sidik, tabligh, amanah dan futanah.
(benar, menyampaikan, amanah, teguh pendirian dan cerdas).
Sudah jadi
pedoman hidup sifat Rasul SAW tersebut, Insya Allah dunia akan cepat
menikmati kedamaian lahir batin, dan tidak akan ditemui permusuhan,
perampokan, dan kemiskinan yang disebut dalam bahasa agama, nagari yang
aman makmur, diridhai Allah dibawah ampunan-Nya.Inilah arti mengisi relungan hati dengan kejujuran dan amanah. (berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar